loading...
Dari bawah pohon jati, Datuk mengawasi segala kerja yang saya lakukan. Dua tiga kali, Khoja Lisut merayu supaya saya memberhentikan menyiram air ke kepalanya. Saya tidak dapat menunaikan permintaannya itu, selagi belum menerima perintah dari Datuk. Saya memang simpati dengan Khoja Lisut yang selalu kelemasan dan bersin itu. "Cukup Tamar." Saya toleh ke arah pohon jati. Datuk sedang melangkahfrom SEMUANYA TERKINI, BENAR DAN SEMPOI.. https://ift.tt/3bTStgu
via IFTTT